Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

R.I.P

Berdoa sepanjang malam agar jiwamu tenang, tidak mengganggu lamunanku. Menerima dengan lapang dan tenang bahwa jiwamu berada pada dimensi berbeda dengan ragaku. Betapa perihnya kehilangan jiwa seseorang dengan raga yang masih bisa kulihat. Aku kehilangan.

Kunci Jendela Jiwa

Namanya Jelita mengadu pada dunia bahwa hatinya sedang tidak baik-baik saja. hatinya retak dan nyaris amblas untuk mengobati lukanya, ia meluapkan semua isi kesakitannya kepada wanita bernama Maya yang diduga dalang dari kritis sakit hatinya. merasa disabotase, Jelita merenggut hati maya untuk mengganti hatinya yang rusak. setelah amarah padam, Jelita sadar jika hati yang dia renggut  menolak untuk melekat pada jiwanya. selamanya, ia menjadi buta karena kehilangan kunci jendela jiwa.

8

Jika tak ada Agustus mungkinkah negri ini bisa merdeka? maaf, aku ingin September saja setelah Juli dan menghapus Agustus pada kalender hidupku dan hidupmu agar kau tau, bahwa aku tak pantas kau sebut perebut pada Agustus.

Sudoku

Dalam suatu cerita hidup Tuhan tidak memberi tahu siapa saja yang akan kau cintai dimasa datang begitu pula pada teka-teki mereka yang menjadikan kau kecewa dan ironinya Dia tidak memberi tahumu betapa pilunya merelakan yang dicinta.

Kita Yang Kurang Kunci

Kau sempat berkata, "jika kau tau setiap pikiran dan mimpiku, akan ku pastikan kau akan terharu dan tak sanggup meninggalkanku" Baiklah, akan ku balas, "empu, jika kau tau isi hatiku dan cerita sesungguhnya akan kupastikan kau akan bertekuk lutut memohon maafku"

Menunggu Janji

MANUNGGU JANJI (Lirik)  Andra Respati Feat. Ovhi Firsty  Bialah jauh di mato dakek di hati Marilah samo ndeh da mangganggam janji Jikok rindu kito samo rindu Di dalam mimpi batamu Lamo jo lambek pintak balaku Jikok rindu kito samo rindu Di dalam mimpi batamu Lamo jo lambek pintak balaku Tadanga kaba barito denai di rantau Ambiak elok nyo sayang buang buruaknyo Basabalah adiak basabalah mananti Denai lai ka pulang manabuih janji Basabalah adiak basabalah mananti Denai lai ka pulang manabuih janji Marantau denai pai marantau Maadu untuang jo parasaian Jan risau diak sayang usalah risau Nyao di badan jadi taruhan Mananti oi uda denai mananti Uda dirantau bilo ka pulang Manyeso gamang manunggu janji Maharok japuik pamenan hati Jikok rindu kito samo rindu Di dalam mimpi batamu Lamo jo lambek pintak balaku Basabalah adiak basabalah mananti Denai lai ka pulang manabuih janji

Hukum Alam

Reputasimu kau dapatkan dari hasil rampokan tadi malam di sebuah tempat yang tak pernah kau kunjungi dirimu, mencoba menang namun waktu yang mematahkan selamat, permainan bunuh dirimu sedang menunggu giliran maaf, sebagai orang ketiga aku harus segera menyantap teh yang sedang bersorak ini agar bersatu dalam jiwaku supaya ia tak hanya secangkir teh, sorakkan ini semakin liar kita sedang dipermainan hukum alam Jelita, emas ini hanya memilihku, ia tahu jalan pulang terima saja perunggu yang ingin bersamamu. pahamlah, rasa geramnya dirampas.

Buta

Keluar dari hutan yang menyejukan ini dan mendapati kau yang lesu kehausan di padang pasir itu ku lihat kau menyeret langkah kembali di wilayahku tersadar ketika lambayan tanganmu memohon iba ku hantarkan air yang paling jernih pula segar untuk kau, mendekati perbatasan hutan asri "mari pulang" ucapku kurus tubuhmu menjelaskan tentang sesalmu "hutan yang kita buat sungguh menciptakan kehidupan" ujar kau "iya, aku saksinya. mereka tumbuh tanpa kau" ujarku sekian hari kau menetap kembali diriku tersadar, aku tak mengenalmu kembali.

Lebih dari Sandaran

Kerap kali aku nyaris menyerah, dan kau selalu menahan tubuhku agar tak menyentuh tanah sekarang aku paham, hanya kau yang tak pergi dan sanggup menetap terimakasih, karna selalu menguatkan, selalu menjadi bantal ketika letih dan yang pasti, terimakasih karena tidak pernah pergi dan tak berpaling Terimakasih.

Jl. Brawijaya, Kediri

And when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it. ( Paulo Coelho ) Pare, 2019

Restu Yang Rindu

Tahan sedikit rindu, sayang kan ku hitung malam yang tersisa ku pastikan malam ini hinggap diangka satu selayaknya malam menutup mata hingga terbuka untuk siang tak akan lama, sayang ketidak nyamanan kita akan usai karena pinanganmu yang sempat melarikan diri sedang bersandar direstu dermaga menjemputmu tepat pukul senja esok.

Pesan apa yang ingin kau sampaikan ?

Teruntuk senja, Terimakasih telah mengisi petangku aku tak membencimu, sungguh. Hari ini aku mencoba berdamai denganmu, dengan caraku bersikap seolah pertama kali menjadi temanmu. Nyatanya, ada yang lebih antusias menantimu mengabadikanmu dengan puas hingga malam merenggut kedudukanmu. Sementara aku, hanya menunggu janjimu yang kian menua. Tapi tak apa, mulai hari ini perlahan akan ku hapus dari otakku. Kan kugantikan dengan damaimu menjadi kita seperti pertama bertemu, tak ada janji dan tak ada hutang yang perlu dibalas. Semua tuntas dan impas. Semoga kau senantiasa menghibur dia yang antusias menantimu.

Mengenang Asu oleh Joko Pinurbo

Pulang dari sekolah, saya main ke sungai. Saya torehkan kata asu dan tanda seru pada punggung batu besar dan hitam dengan pisau pemberian ayah. Itu sajak pertama saya. Saya menulisnya untuk menggenapkan pesan terakhir ayah: “Hidup ini memang asu, anakku. Kau harus sekeras dan sedingin batu.” Sekian tahun kemudian saya mengunjungi batu hitam besar itu dan saya bertemu dengan seekor anjing yang manis dan ramah. Saya terperangah, kata asu yang gagah itu sudah malih menjadi aku tanpa tanda seru. Tanda serunya mungkin diambil ayah. 2012 Joko Pinurbo

By Manis.id

Menjaga hati agar tetap bersih itu perjuangan. Menjaga pikiran agar tetap positif butuh pengorbanan. Menjaga jiwa agar tetap jernih butuh kesabaran. Pernahkah Anda alami, ketika hati begitu semangat untuk bersalaman lalu mengulurkan tangan penuh heroik tapi yang bersangkutan berpaling. Yang bersangkutan tidak meresponnya. Diam saja. Atau yang bersangkutan pura-pura tidak tahu. Atau yang bersangkutan betul-betul tidak tahu kalau kita berharap bisa salaman? Anda tetap husnidzan atau setengah hati? Atau malah sakit hati dan syu'udzan pada yang bersangkutan? Tetaplah berbaik sangka (husnudzan) karena husnudzan itu melegakan. Melapangkan dada. Tak menambah pikiran dan mengeruhkan jiwa. Cukupkan dengan keyakinan bahwa jika kita bermaksud baik Allah akan tambahkan kebaikan untuk kita.

Jiwamu Kalah

Bagaimana rasanya kehilangan berkali-kali? anda masih beruntung nona, orang yang kau cintai masih berada di salah satu sudut dunia bagaimana jika seperti dia? orang yang ia cintai hilang untuk selamanya sepotong jiwanya berada di alam baka bagaimana bisa menikmati hidup tanpa sepotong jiwa? saya rasa dunia baginya begitu hambar. Tapi ingatlah nona, separuh jiwanya pasti lebih setia dibandingkan ia yang berkeliaran di sudut kota itu.

Tugas-tugas Itu

Rupanya Yang meminta menjadi penontonmu adalah aku Kau buat tawa, aku terbahak-bahak Kau buat sedih, sinisku kau cipta Lagi pula, teruslah berlenggak lenggok didepanku Tenang, aku akan perhatikan sedetail mungkin Memberi tepukan emasku Hingga kau lumpuh di pentas itu Kau yang memberi, tugasku hanyalah menonton.

untuk para wanita tak tahu diri

Di dunia ini, kau harus menemui wanita-wanita yang tak tahu diri, ironi memang mencaci dirimu demi yang ia cintai bahkan rumahmu ia rombak, demi menghapus jejak murkanya melukaimu tanpa akal panjang ia lupa, jika ia tak memperlakukan kau sebagai wanita wanita yang hatinya koyak memang tak tahu diri, lupa jika ibunya pun seorang wanita ia lupa, jika teman dan keluarganya ada banyak wanita ia lupa, jika tetangganya ada seorang wanita dan ia lupa, jika ia tak lepas urusan dengan manusia berjenis wanita. wanita yang sedang tak percaya diri, memang tak tahu diri ia kerap kali menginjak wanita lain, demi letus emosinya. menjadi seolah paling tersakiti dan lagi ia lupa, jika sedang menyakiti wanita wanita terpuji tak akan menyakiti sesama jenisnya.

Since 1996

tetaplah tenang setenang tenangnya sebagaimana kau menciptakan ketenang. Perbanyak lah syukur sebanyak banyaknya sebagai halnya nikmat Tuhan sangatlah menawan.

When Dry Season

Bisa jadi, pembuluh darahku pecah jika mendadak berada di musim salju Disisi lain, musim kemarau juga bisa mematikan. Tidak ada masalah, karena aku pernah hidup disepanjang musim kemarau, dengan matahari terus menyengit Jemuranku seketika kering walau saat itu aku kekurangan air Iya, terkadang Matahari jahat Seenaknya menyerap air ketika dahagaku datang Semaunya mematikan tanamanku dengan meretakkan tanah itu Tetapi pada dasarnya, Aku bisa hidup pada sepanjang musim kemarau ditemani Matahari Musim kemarau dan Matahari terkadang memang jahat, Tapi tidak selalu, dia baik. Untuk urusan kehangatan dan jemuran dan pastinya ia baik untuk urusan hidup. Tolong, untuk selalu sinari siangku. Karena malam kau pun harus pulas.

Membeli Waktu

Arah langkah yang disengaja, mempertemukan kita yang menghasilkan istilah nyaman. Sengaja mencari kesibukan, untuk melarikan diri dari tahap pengangguran. Mencari payah pada senggangmu, padahal kau bisa memilih santai. Mencari-cari masalah, dalam prioritas waktumu. Melarikan diri dari orang tercinta, kau sengaja menciptakan rindu. Dan akhirnya, kau menyambut perpisahan, pada mereka yang singgah. Dan, kapan kita jumpa kembali? -Pare, 2019-