Menjaga hati agar tetap bersih itu perjuangan. Menjaga pikiran agar tetap positif butuh pengorbanan. Menjaga jiwa agar tetap jernih butuh kesabaran.
Pernahkah Anda alami, ketika hati begitu semangat untuk bersalaman lalu mengulurkan tangan penuh heroik tapi yang bersangkutan berpaling. Yang bersangkutan tidak meresponnya. Diam saja. Atau yang bersangkutan pura-pura tidak tahu. Atau yang bersangkutan betul-betul tidak tahu kalau kita berharap bisa salaman?
Anda tetap husnidzan atau setengah hati? Atau malah sakit hati dan syu'udzan pada yang bersangkutan?
Tetaplah berbaik sangka (husnudzan) karena husnudzan itu melegakan. Melapangkan dada. Tak menambah pikiran dan mengeruhkan jiwa. Cukupkan dengan keyakinan bahwa jika kita bermaksud baik Allah akan tambahkan kebaikan untuk kita.
Pernahkah Anda alami, ketika hati begitu semangat untuk bersalaman lalu mengulurkan tangan penuh heroik tapi yang bersangkutan berpaling. Yang bersangkutan tidak meresponnya. Diam saja. Atau yang bersangkutan pura-pura tidak tahu. Atau yang bersangkutan betul-betul tidak tahu kalau kita berharap bisa salaman?
Anda tetap husnidzan atau setengah hati? Atau malah sakit hati dan syu'udzan pada yang bersangkutan?
Tetaplah berbaik sangka (husnudzan) karena husnudzan itu melegakan. Melapangkan dada. Tak menambah pikiran dan mengeruhkan jiwa. Cukupkan dengan keyakinan bahwa jika kita bermaksud baik Allah akan tambahkan kebaikan untuk kita.
Komentar
Posting Komentar