Teruntuk senja,
Terimakasih telah mengisi petangku
aku tak membencimu, sungguh.
Hari ini aku mencoba berdamai denganmu,
dengan caraku bersikap seolah pertama kali menjadi temanmu.
Nyatanya, ada yang lebih antusias menantimu
mengabadikanmu dengan puas hingga malam
merenggut kedudukanmu.
Sementara aku, hanya menunggu janjimu yang kian menua.
Tapi tak apa, mulai hari ini perlahan akan ku hapus dari otakku.
Kan kugantikan dengan damaimu menjadi kita
seperti pertama bertemu, tak ada janji dan tak ada
hutang yang perlu dibalas.
Semua tuntas dan impas.
Semoga kau senantiasa menghibur dia yang
antusias menantimu.
Terimakasih telah mengisi petangku
aku tak membencimu, sungguh.
Hari ini aku mencoba berdamai denganmu,
dengan caraku bersikap seolah pertama kali menjadi temanmu.
Nyatanya, ada yang lebih antusias menantimu
mengabadikanmu dengan puas hingga malam
merenggut kedudukanmu.
Sementara aku, hanya menunggu janjimu yang kian menua.
Tapi tak apa, mulai hari ini perlahan akan ku hapus dari otakku.
Kan kugantikan dengan damaimu menjadi kita
seperti pertama bertemu, tak ada janji dan tak ada
hutang yang perlu dibalas.
Semua tuntas dan impas.
Semoga kau senantiasa menghibur dia yang
antusias menantimu.
Komentar
Posting Komentar