Langsung ke konten utama

Belum Rindu, Tapi Udah Bilang Rindu

Allah itu sudah mempersiapkan episode dalam hari-hari yang terbaik... ya, harus yakin deh.
Allah itu memang sutradara teristimewa, bayangkan saja aktor-aktornya tanpa membaca naskah dengan ending yang tak terduga.
Saya gak tau, cerita apa yang akan terjadi di tahun depan?  siapa saja yang akan ku jumpai? siapa saja yang akan menjadi teman baru? yang pasti Allah telah mempersiapkan itu semua.

Dear My Rumpies karena Allah lah kita bertemu dan menjadi sahabat tak terduga ha ha...
Kadang saya bertanya-tanya, mengapa saya bisa berada ditengah-tengah kalian ?
Memang jawabanya Cuma satu, semua karena Allah SWT.

Dear My Rumpies semoga persahabatan kita abadi yaa yaa.... aamiin..
Jadi gini, Akhir Februari yang menandakan “selamat datang semester 8” gak terasa ya? Tahun yang kami targetkan untuk memakai toga dan menyandang gelar. Aamiin. Akhir-akhir ini memang Qtime tidak seperti dulu yang tiap hari pasti ketemu, sekarang kesibukan masing-masing sudah berlabuh. Sibuk penelitian, sibuk ngurus seminar, frustasi karna gak ada jadwal pulang kampung, sibuk revisian, dan sibuk yang lainnya. Saya gak tau guys, 5 tahun kedepan kita udah kayak mana yaa ?

Pasti bakal kangen banget yaaa, duh belum nyampe kesana aja udah ngilu dengernya...
bakal memendam rindu sama Puput Dian Anggraini yang sumber informasinya up to date dan orangnya paling ulet. Pasti kangen Rachma Aulia si Muli dari Pringsewu yang harus serba gercep dan peramai suasana pasti kangen, kangeeeeen. Apa lagi si wak geng Sesti Edina Merisca duh, orang Lampung  ber-tampang arogan dan tak terkalahkan dengan hati yang luweeeees.. Pasti bakal ingin jumpa sama Triana Gusmaryana gadis “snow white” yang rajin dan selalu buat meleleh para pria. Trus sama Adelea Tasya Putri si peri kehidupan sumber informasi dan selalu pingin wisuda bareng.. aamiin. Ada si Milsa Solva Diana gadis dari wilayah wong kito galo, pasti kangen tingkahnya yang selalu buat kita mengucapkan lafadz“Astaghfirullah” dan pasti kangen sama nasehat-nasehatnya yang tingkat dewa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awal Februari Menjemput Binar

Binar mataku tumbuh lagi Riang gembiraku telah segar kembali Setelah terkubur selama 1770 hari dalam pasir kotor itu Perlahan aku menemukannya kembali Hidup kembali seperti bayi suci Rumahku yang asri dan hijau harum air ini Tidak akan ada lagi yang berani menyentuh apalagi menginjak batas  Semua sudah aku beri dinding jernih Jika ia ingin masuk, tentu akan mengubahnya jadi membungkuk Tidak akan ada benci, marah dan keluh lagi Yang tersisah hanyalah kenangan dan tanda luka di lengan, pipi kanan dan segaris di betisku yang elok ini Di hari yang suci ini, kau masih saja mengungkit dan mengusirku Padahal, bukan kah ini adalah wilayahku? Ini adalah masaku untuk pembalasan, tentunya yang lebih dahsyat Kau terus saja seolah menjadi paling sakit Penjelasanmu selalu memberi penyataan rasa bersalah, sayang tidak ada permintaan maaf  Padahal aku ingin mendengarnya seujung kuku saja, Yaa... aku lupa kau begitu angkuh,  Hiduplah dalam keadaan tanpa kekurang di tanah gersang itu Tanpa a

Megah: 2.31

  Pada harapan yang kian sulit digapai, aku selalu meminta agar selalu dilapangkan. Suatu saat, sangat percaya akan ranumnya ku petik dengan gembira. Tak apa, jika berkali-kali lutut terbentur dengan kerasnya meninggalkan kecewa Asal sisah waktu yang panjang terukir tentang merekahnya perjalanan indah Dengan sang kekasih, tanpa gundah dan kekhawatiran Bak megahnya Taj Mahal akupun ingin mengabadikan rekaman romansa dengan kekasihku jua Tak kala ia yang selalu kupantau membuatku meringkuk Dengan langkah yang tak berasap dan berdebu dijalan sepinya Walau dalam jiwa berkata 'ia tak layak' tapi pasti ada sesuatu atas pilu yang ia lempar di rumahku Suatu saat, akan tumpas dengan sejoli ini mengukir mewahnya cinta Jalanmu akan berkelok dan tentu akan dengki Tapi percayalah, aku akan menjadi lega dan tak peduli Di sisi lain, panutan megahnya jalan panjang Taj Mahal Akan selalu menjadi kebanggaan yang aduhai Tunggu aku, tunggu kami, untuk mengikuti jejak yang sangat megah di hidupmu Su

9:57

  Jadilah kamu berwawasan luas seluas lautan, teruslah belajar dan merasa ingin tahu banyak hal bukan karna untuk menjadi siapa-siapa, tapi ingat, jangan pernah sombong   apalagi sampai merendahkan orang lain, lautan saja bisa surut apalagi ilmu. Jangan pula kamu merasa puas karna akan terjebak pada zona nyaman yang akan membuat terlena akan banyak hal, tetaplah merendah, karna sejatinya ketika kita tahu banyak hal, kita bukan siapa-siapa di dunia ini.