Keluar dari hutan yang menyejukan ini dan mendapati kau yang lesu kehausan di padang pasir itu ku lihat kau menyeret langkah kembali di wilayahku tersadar ketika lambayan tanganmu memohon iba ku hantarkan air yang paling jernih pula segar untuk kau, mendekati perbatasan hutan asri "mari pulang" ucapku kurus tubuhmu menjelaskan tentang sesalmu "hutan yang kita buat sungguh menciptakan kehidupan" ujar kau "iya, aku saksinya. mereka tumbuh tanpa kau" ujarku sekian hari kau menetap kembali diriku tersadar, aku tak mengenalmu kembali.