Green Coffee

Kepada Uang Oleh: Joko Pinurbo (2006) Uang, berilah aku rumah yang murah saja, yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku. Sabar ya, aku harus menabung dulu. Menabung laparmu, menabung mimpimu. Mungkin juga harus menguras cadangan sakitmu. Uang, berilah aku ranjang yang lugu saja, yang cukup hangat buat merawat encok-encokku, yang kakinya lentur dan liat seperti kaki masa kecilku.

Pandangan tekur Kemas bisumu Gentaran jemari Sentuh ragamu Malam kemarin Hikayat lelapku August , 2018

Luka yang kau simpul Esok kan mengering Lusa akan mengecil Perlahan pasti membekas Tuk menghilangkannya Bukan janten yang berperan, Tuan. Cukup satu Bila sudah lari Jangan pernah kembali Pada garis start milikku August , 2018 -Sum-

"Padi tumbuh tak berisik" Ujar Tan Malaka

Ketika ku menutup mata, Ku lihat getir di raut wajah yang manis itu. Kembali ku katup mata, Terkekeh-kekeh dari rancak wajahnya. Bukankah hal yang lumrah Jika sebatang kara meminta seorang kroni? August , 2018 -Sum-